Perkembangan Jaringan Internet [Dial UP, ADSL, GPRS, EDGE, 3G, 4G LTE]



Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi -khususnya di Indonesia – internet berkembang dengan sangat pesat. Hal ini bisa kita lihat dari penggunanya yang semakin meningkat dan menjangkau semua kalangan, bahkan sudah merambah ke pelosok desa.

Internet merupakan singkatan dari Interconnection-networking, yaitu suatu sistem global dari semua jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan standard Internet Protocol Suite(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) agar dapat melayani milyaran lebih pengguna di dunia.

Proyek internet pada awalnya hanya untuk kebutuhan Departemen Pertahanan Amerika, yaitu ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Wikipedia

Pada saat itu militer membuat sistem jaringan komputer yang terpencar dengan cara menyambungkan beberapa komputer di wilayah-wilayah penting untuk mencegah terjadinya masalah ketika terjadi serangan dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat.

Beberapa lama kemudian, ternyata proyek ini mendapat dukungan dan berkembang pesat di seluruh wilayah negara tersebut.

Karena banyaknya universitas yang ingin bergabung di negara Amerika, maka ARPANET dibagi menjadi 2, yaitu MILNET dan ARPANET kecil.

MILNET khusus untuk pengguna militer, ARPANET digunakan untuk pengguna non-militer seperti sekolah-sekolah universitas yang akan bergabung.

Gabungan MILNET dan ARPANET ini akhirnya dikenal dengan sebutan DARPA Internet, yang kemudian disebut Internet agar lebih mudah diingat.

Nah jika kamu ingin tahu perkembangan teknologi internet di Indonesia sejak dulu hingga saat ini?

Berikut penjelasannya..

1. Dial – Up

Pada tahun 1994, IndoNet menawarkan layanan internet secara komersil yang bisa dinikmati masyarakat di tahan air yang kala itu koneksi internetnya menggunakan koneksi jenis Dial-up.

Koneksi internet dial up adalah komunikasi antar komputer dengan menggunakan saluran telepon dengan modem atau yang disebut dengan jalur PSTN (Public Switched Telephone Network).

Jenis koneksi ini mempunyai kecepatan hingga 56 Kbps.

Untuk melakukan Dial-up, diperlukan perangkat keras seperti komputer, modem dan saluran telepon sedangkan perangkat lunaknya disediakan oleh ISP (internet service provider) tempat kita berlangganan.

Tapi sayang banyak kekurangan dalam menggunakan sistem ini, diantaranya :
Kecepatan internet yang lemot atau lelet terutama saat mengakses internet pada jam-jam sibuk;
Pengguna tidak bisa menggunakan telepon pada saat sedang menggunakan internet;
Tarif dial-up masih berdasarkan waktu.

2. ADSL

Koneksi internet ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu bentuk dari teknologi digital subscriber line, yaitu suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon.

Karakter yang membedakan ADSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar dari arah yang lain, biasa disebut asimetris. Saluran telepon dan modem dipisahkan menggunakan splitter.


ISP yang menggunakan teknologi ini contohnya Telkomnet Instant dari Telkom.

Kecepatan internet menggunakan modem ADSL berada dikisaran 256 kbit/s sampai dengan 8 Mbit/s.

3. Koneksi Internet GPRS

General Packet Radio Service (GPRS) merupakan salah satu standard komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan dan menerima data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data (CSD).

Penggabungan layanan teknologi seluler dengan GPRS menghasilkan generasi baru yang disebut 2,5 G.

Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan email, dan gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), atau World Wide Wap (WWW).

Salah satu keuntungan dari teknologi ini adalah pengguna akan selalu terhubung (connected) dan dikenakan biaya tergantung dari besarnya data yang ditransmisikan.

Kecepatan koneksi internetnya mulai dari 56 Kbps hingga 115 Kbps.

4. E Atau EDGE
Generasi setelah GPRS adalah EDGE (Enhanced Data rate for GSM Eavolution) yang merupakan teknologi evolusi dari GSM dan IS-136.

Tujuan pengembangan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efesiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasitas.

Walau disebut “Evolution”, sinyal E tidak begitu cepat untuk data transfernya. Kecepatan data transfer sinyal EDGE ini antara 120 Kbpssampai dengan 384 Kbps.

Pada iPhone generasi awal, sinyal EDGE adalah jaringan tertinggi yang bisa dipindah. Walau agak lambat, namun sinyal E tidak terlalu menjemukan dibandingkan sinyal GPRS.

5. Koneksi 3G (Third Generation Technology)

3G (third generation technology) berupa standar International Telecommunication Union yang diaplikasikan pada ponsel, serta digunakan untuk perkembangan teknologi telepon nirkabel.

Dengan teknologi ini pengguna telepon seluler mempunyai akses cepat ke internet sampai 384 KB per detik .

6. HSPA atau 3,5G

HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.

Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.

HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project(3GPP).

Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.

HSPA mempunyai kecepatan transmisi data berbeda antara arus turun atau downlink dan arus naik (uplink). Kecepatan akses internet HSPA mencapai 7.2 Mbps.

7. 4G LTE (Fourth-Generation Technology)

Jaringan 4G (4G network) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris yaitu fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler yang memiliki kecepatan yang lebih baik dan stabil dari jaringan generasi sebelumnya.

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G.

Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.

Dengan teknologi 4G kecepatan koneksi internet bisa mencapai 72 Mbps.

Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAx (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).

Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak juni 2010, kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.

Komentar